Kamis, 23 Februari 2012

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

Postingan kali ini masih membahas mengenai keperawatan anak. Pada postingan denver development menitikberatkan pada metode untuk melakukan skrining kelainan perkembangan anak khusunya untuk anak dibawah 6 tahun. Sedangkan pada postingan pemeriksaan fisik neonatus merupakan format pengkajian untuk neonatus atau bayi baru lahir secara individu. Nah, bagaimana jika sebagai perawat kita diharusnkan melakukan pengkajian anak dalam konteks keluarga?
Pada postingan  pengajian anak usia toddler  menyajikan data mengenai penggunaan format pengkajian anak dalam konteks keluarga yang saya lakukan bersama teman kelompok untuk memenuhi tugas keperawatan anak. Silahkan klik disini untuk mendapatkan format pengkajian anak dalam konteks keluarga yang kami pakai.


semoga bermanfaat

PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS/BAYI

Melengkapi postingan sebelumnya mengenai denver development materi open lab yang harus kami pelajari salah satunya adalah mengenai pemeriksaan fisik neonatus atau bayi baru lahir. Berdasarkan referensi, neonatus adalah bayi usia 0 – 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi pada periode neonatus, yaitu saat bulan pertama kehidupan, di mana periode neonatus merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Pada semester 5 yang lalu pada kuliah keperawatan anak II, kami diberi format pemeriksaan fisik neonatus yang dapat Anda unduh gratis disini.

semoga bermanfaat

Keperawatan anak Denver Development Screening Test (DDST) II

Hari ini Kamis, 23 Februari 2012 adalah hari pertama open lab untuk mempersiapkan pendidikan profesi (ners). Materi yang harus kami pelajari berkaitan dengan anak, yaitu pengkajian fisik, mtbs dan lupa satu lagi apa,hehe Sekedar mau berbagi saja, ada satu metode untuk melakukan skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Instrumen yang digunakan adalah Denver Development Screening Test (DDST).

Bagian depan


Bagian belakang


untuk gambar dalam ukuran yang lebih besar dapat anda unduh gratis disini

Rabu, 22 Februari 2012

Makalah pielonefritis (uti atas)

Pielonefritis adalah infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan interstitial dari salah satu atau kedua ginjal. Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks uretrofesikal dimana katup uretrofesikal yang tidak kompeten menyebabkan urin mengalir balik ke dalam ureter. Obstraksi traktus urinarius, tumor kandung kemih, striktur, hiperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan penyebab yang lain. Pielonefritis dibagi menjadi dua yaitu pielonefritis akut dan pielonefritis kronis.
Manifestasi klinik pada klien pielonefritis akut mengalami demam dan menggigil, nyeri panggul, nyeri ketika berkemih, nyeri tekan pada sudut kostovertebral (CVA), lekositosis, dan adanya bakteri dan sel darah putih dalam urin. Gejala saluran urinarius bawah seperti disuria dan sering berkemih juga umumya sering terjadi. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. Ginjal klien pielonefritis akut biasanya membesar disertai infiltrasi itertitial sel-sel inflamasi. Abses dapat dijumpai pada kapsul ginjak dan pada taut kortikomedularis. Akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi. Ketika pielonefritis menjadi kronis, ginjal membentuk jaringan parut, berkontraksi, dan tidak berfungsi.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah pengajian anak usia toddler dalam konteks keluarga (keperawatan anak)

Pada kuliah keperawatan anak pada waktu yang lalu, kami diberi tugas untuk melakukan pengkajian anak usia todler dalam keluarga. Silahkan klik disini untuk mendapatkan hasil pengkajian yang kami lakukan secara gratis. Semoga bermanfaat.

Makalah KOR PULMONAL

Kor pulmonal merupakan peyakit paru dengan hipertrofi dan atau dilatasi ventrikel kanan akibat gangguan fungsi dan atau struktur paru (setelah menyingkirkan penyakit jantung kongenital atau penyakit lain yang primernya pada jantung kiri). Penyakit-penyakit yang menyebabkan kor pulmonale adalah penyakit yang secara primer menyerang pembuluh darah paru, dan penyakit yang mengganggu aliran darah paru akibat penyakit pernapasan obstruktif atau restriktif. Bronkhitis merupakan penyebab tersering kor pulmonale. Penyakit-penyakit pernafasan restriktif yang menyebabkan kor pumonale dapat berupa penyakit-penyakit instrinsik seperti fibrosis paru difus, dan kelainan ekstrinsik, seperti obesitas yang ekstrim, kifoskoliosis, atau gangguan neuromuscular berat yang melibatkan otot-otot pernafasan. Akhirnya penyakit vaskular paru yang mengakibatkan obstruktif terhadap aliran darah dan kor pulmonale cukup jarang terjadi dan biasanya merupakan akibat dari PE berulang.
Adapun penyakit awalnya, sebelum timbul kor pulmonale biasanya terjadi peningkatan resistensi vaskular paru dan hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal pada akhirnya meningkatkan beban kerja ventrikel kanan, sehingga mengakibatkan hipertropi dan kemudian gagal jantung. Titik kritis dari peningkatan resisntensi vaskular paru pada arteri dan arteriola kecil.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah keperawatan medikal bedah hip riplacement

Manusia tersusun oleh kurang lebih 206 tulang. Tulang-tulang dalam tubuh dihubungkan satu sama lain dengan sendi atau artikulasi yang memungkinkan berbagai macam gerakan. Ada tiga macam sendi, antara lain sendi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Penyakit yang terjadi pada sendi biasanya disebut dengan deformitas. Terkadang penyakit sendi atau deformitas memerlukan intervensi bedah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan stabilitas dan memperbaiki fungsi. Terapi pembedahan yang dilakukan pada penyakit sendi meliputi eksisi jaringan rusak dan sakit, perbaikan struktur yang rusak, pembuangan jaringan lepas, fusi imobilisasi sendi dan penggantian semua atau sebagian permukaan sendi.
Kebanyakan penggantian sendi terdiri atas komponen logam dan polietilen densitas tinggi. Dengan penggantian sendi, pengurangan nyeri yang sempurna dapat diperoleh 85% sampai 90% pasien. Pengembalian fungsi dan gerakan bergantung pada kondisi preoperatif jaringan lunak, reaksi jaringan lunak, dan kekuatan otot secara umum. Kegagalan awal pada penggantian sendi ada hubungannya dengan aktivitas yang sangat tinggi dan patologi sendi preoperatif.
Tindakan penggatian sendi biasanya dilakukan pada sendi lutut, pinggul, bahu, dan jari. Sendi (siku pergelangan tangan dan kaki) lebih jarang, lebih kompleks diganti. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai total hip replacement atau penggantian panggul total (PPT) mulai dari definisi, indikator sampai dengan asuhan keperawatannya. Pasien yang mendapatkan tindakan PPT biasanya berusia lebih dari 60 tahun dengan nyeri yang tak tertahankan atau kerusakan sendi pinggul ireversibel. Dengan perkembangan bahan prostesis dan teknik operasi yang makin baik, masa hidup prostesis dapat diperpanjang, pasien muida dengan kerusakan panggul berat yang sangat nyeri pun dapat menjalani penggantian panggul total.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah inflamasi kandung kemih karena menyebarnya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius sehingga menyebabkan infeksi dari uretra, yang dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari uretra kedalam kandung kemih (refluks uretrovesikal), kontaminasi fekal, serta pemakaian kateter atau sistoskop (Smeltzer dan Bare, 2002). ISK dapat atau tanpa disertai tanda dan gejala. Infeksi pada setiap bagian traktus urinarius dapat terjadi selama beberapa bulan bahkan bertahun-tahun tanpa gejala. Tempat yang sering mengalami infeksi adalah kandung kemih (sistitis), tetapi uretra (uretritis), prostat (prostatitis), dan ginjal (pielonefritis) juga dapat terkena. Faktor risiko yang umum pada ISK mencakup ketidakmampuan atau kegagalan kandung kemih untuk mengosongkan isinya secara lemgkap, penurunan mekanisme pertahanan alamiah dari pejamu, peralatan yang dipasang pada traktus urinarius, seperti kateter dan prosedur sistoskopi.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah gagal ginjal akut (GGA)

Ginjal merupakan organ sistem urinaria yang terletak disebelah kanan dan kiri tulang belakang di luar rongga peritonium. Setiap ginjal mempunyai panjang 6 sampai 7,5 cm, dan tebal 1,5 sampai 2,5 cm. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gr. Ginjal terdiri atas struktur halus kurang lebih 1 juta nefron pada setiap ginjal. Bagian nefron meliputi suatu glomerolus dimana cairan di filtrasikan, dan suatu tubulus yang merupakan tempat cairan diubah menjadi urine dalam perjalannya ke pelvis ginjal, dan selanjutnya ke ureter sampai kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Cairan yang di filtrasikan melalui glomerolus ke dalam kapsula bowman disebut filtrat glomerolus yang dibentuk setiap menit dalam semua nefron kedua ginjal. Proses pembentukan filtrat tersebut dinamakan laju filtrasi glomerolus (LFG / GFR).
Orang normal mempunyai LFG rata-rata 125 ml/mt atau 180 liter per hari. Kurang lebih 80% filtrate terdiri atas air, elektrolit, glukosa,protein dan asam amino di kembalikan ke aliran darah melalui reabsorpsi pada tubulus proksimus. Zat lain seperti urea, kreatinin, hidrogen dan amonia disekresikan melalui urine. Bila glomerolus rusak maka tekanan cairan interstisium diruang bowman dan tubulus disekitarnya akan meningkat secara drastis. Kondisi ini menyebabkan kolapnya nefron-nefron dan kapiler peritubulus (glomerolus) 2 disekitarnya terjadi hipoksia dan cedera atau kematian sel ginjal. Akibatnya fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan air, garam, elektrolit dan juga sebagai kelenjar endokrin akan mengalami gangguan yang disebut gagal ginjal.
Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut, biasanya reversibel (dapat disembuhkan). Gagal ginjal akut yaitu hilangnya fungsi ginjal secara mendadak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal mempertahankan homeostasis tubuh. Ditandai peningkatan kreatinin darah 0,5 mg/dl per hari dan peningkatan ureum 10 – 20 mg/dl per hari.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2003). Tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, 1999). Ketika terjadi patah tulang kerusakan akan terjadi di daerah korteks, pembuluh darah, sumsum tulang, dan jaringan lunak. Akibat hal tersebut adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal medulla antara tepi tulang di bawah periosteum dengan jaringan tulang yang mengalami fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjaid kerusakan tulang, tubuk mulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera. Tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan. Hematom yang terbentuk bias menyebabkan peningkatan dalam sumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. Hematom menyebabkan dilatasi kapiler, kemudian menstimulasi histamine pada otot yang ishkemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke jaringan intersisial. Hal ini menyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung syaraf yang bila derlangsung lama bias menyebabkan syndrome comportemen (Black, 1995).


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah Emfisema Paru

Emfisema paru adalah distensi abnormal ruang udara di luar bronkiolus terminal dengan kerusakan dinding alveoli. Kondisi ini merupakan tahap akhir proses yang mengalami kemajuan dengan lambat selama beberapa tahun. Merokok merupakan penyebab utama emfisema. Pada sedikit klien terdapat predisposisi familial terhadap emfisema yang berkaitan dengan abnormalitas protein plasma, defisiensi antitrypsin α-1, yang merupakan suatu enzim inhibitor. Tanpa enzim inhibitor, enzim tertentu akan menghancurkan jaringan paru. Individu yang secara genetik sensitif terhadap faktor-faktor lingkungan (merokok, polusi udara, agen-agen infeksius, alergen), pada waktunya mengalami gejala-gejala obstruktif kronis.
Faktor-faktor penyebab obstruksi jalan napas yaitu inflamasi dan pembengkakan bronki, produksi lendir yang berlebihan, kehilangan rekoil elastik jalan napas, dan kolaps bronkiolus serta redistribusi udara ke alveoli yang berfungsi. Karena dinding alveoli mengalami kerusakan (suatu proses yang dipercepat oleh infeksi kambuhan), area permukaan alveolar yang kontak langsung dengan kapiler paru secara kontinyu berkurang, menyebabkan peningkatan ruang rugi (area paru dimana tidak ada pertukaran gas yang dapat terjadi) dan mengakibatkan kerusakan difusi oksigen. Kerusakan difusi oksigen mengakibatkan hipoksemia. Pada tahap akhir penyakit, eliminasi karbondioksida mengalami kerusakan, mengakibatkan peningkatan tekanan karbondioksida dalam darah arteri (hiperkapnia) dan menyebabkan asidosis respiratorius.


selengkapnya silahkan klik disini

Selasa, 21 Februari 2012

Makalah dislokasi

Stabilitas sendi ditentukan oleh sifat permukaan sendi, lubang dan saluran, jumlah sendi yang menstabilisasi serta kekuatan tonus otot. Semakin banyak ligamen, semakin kuat sendi. Cedera sendi dapat disebabkan oleh aktivitas oleharaga, terjatuh, kecelakaan di rumah dan di tempat kerja dan lain sebagainya. Tiga jenis cedera sendi adalah subluksasi,dislokasi, dan dislokasi fraktur.
Dislokasi sendi terjadi ketika tulang bergeser dari posisinya. Dislokasi sendi biasanya terjadi setelah trauma berat, yang mengganggu kemampuan ligamen menahan tulang di tempatnya. Dislokasi juga dapat terjadi secara kongenital, misalnya panggul kadang dijumpai pada bayi baru lahir (displasia perkembangan panggul). Untuk dislokasi karena trauma, terdapat nyeri yang nyata, pembengkakan, dan kehilangan rentan ggerak sendi. Kadang-kadang suara letupan terdengar atau terasa pada saat terjadinya atau selama pemeriksaan fisik.
Dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. Bila dislokasi tidak ditangani segera, dapat terjadi nekrosis avaskuler (kematian jaringan akibat anoksia dan hilangnya pasokan darah) dan paralisis saraf. Dislokasi sendi pada umumnya terjadi pada jari, bahu, panggul, pergelangan kaki, dan siku. Dislokasi sendi panggul adalah merupakan kasus emergensi yang harus ditangani segera mungkin. Apabila ditangani lebih dari 8 jam setelah trauma akan menyebabkan 40% terjadinya nekrosis avaskular.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah bronkitis kronik

Bronkitis kronik adalah adanya batuk produktif selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut. Merokok dan pemajanan terhadap polusi adalah penyebab utama. Klien bronkitis kronik lebih rentan terhadap kekambuhan infeksi saluran pernapasan bawah. Infeksi virus, bakteri, dan mikoplasma dapat menyebabkan bronkitis akut. Menghirup udara dingin dapat menyebabkan bronkospasme terhadap individu yang rentan (Smeltzer dan Bare, 2002).
Asap mengiritasi jalan napas mengakibatkan hipersekresi dan inflamasi. Iritasi konstan ini menyebakan jumlah kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet meningkat, fungsi silia menurun, dan lebih banyak lendir yang dihasilkan. Akibatnya, bronkiolus menyempit dan tersumbat. Alveoli dekat bronkiolus menjadi rusak dan membentuk fibrosis mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar yang berperan penting dalam menghancurkan partikel asing termasuk bakteri. Klien kemudian lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Penyempitan bronkial lebih lanjut disebabkan perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas. Perubahan paru ireversibel mungkin terjadi yang dapat mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis (Smeltzer dan Bare, 2002).


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah bronkiektasis

Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus. Bronkiektasis biasa didapat pada masa anak-anak. Klasifikasi bronkiektasis adalah bronkiektasis silindris, fusiform, dan kistik/sakular (Mansjoer dkk, 2001).
Kerusakan bronkus disebabkan oleh infeksi, infeksi tersering adalah H. influenzae dan P. aeruginosa. Infeksi bakteri lain seperti Klebsiela dan Staphylococcus aureus disebabkan oleh terlambatnya pemberian antibiotik pada pengobatan pneumonia. Bronkiektasis juga ditemukan pada penderita dengan infeksi HIV dan virus lain, seperti adenovirus atau virus influenza (Mansjoer dkk, 2001).
Faktor penyebab noninfeksi adalah paparan substansi toksik, misalnya terhirupnya gas toksik (amonia, aspirasi asam dari cairan lambung, dan sebagainya). Kemungkinan adanya faktor imun yang terlibat belum diketahui dengan pasti karena bronkiektasis dapat ditemukan pula pada klien kolitis ulseratif, reumatoid artritis, dan sindrom sjogren (Mansjoer dkk, 2001).


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah asma

Asma adalah penyaki jalan napas obstruktif intermiten, reversibel di mana trakea dan bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimulus tertentu. Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan napas, yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi. Asma dapat terjadi pada sembarang orang, sekitar setengah dari kasus terjadi pada anak-anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun.
Asma alergik disebabkan oleh alergen yang dikenal misalnya serbuk sari, binatang, makanan, dan jamur. Kebanyakan alergen terdapat di udara dan musiman. Klien dengan asma memiliki riwayat keluarga yang alergik dan riwayat medis masa lalu ekzema atau rhinitis alergik. Asma idiopatik atau nonalergik tidak berhubungan dengan alergen spesifik. Faktor-faktornya seperti infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan serta agen farmakologi seperti aspirin, pengawet makanan dan sebagainya. Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini memiliki karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah aplikasi pancasila dalam profesi perawat

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sebagai sumber dari segala penjabaran norma hukum, moral, maupun norma kenegaraan lainnya. Nilai-nilai tersebut akan dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam masyarakat, kemudian dijabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman. Etika berkaitan erat dengan norma karena etika merupakan cara bertingkah laku yang mengatur bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu norma tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap norma yang ada di masyarakat. Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur kehidupan kenegaraan. Pancasila menjadi pegangan bersama pada saat–saat terjadinya krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensinya bangsa kita. Hal itu merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia sebagai dasar dalam segala tindakan. Etika dalam dunia keperawatan pun perlu memerhatikan dan menjunjung nilai-nilai tinggi Pancasila agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat sesuai dan diterima masyarakat. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila cukup mewakili semua aspek asuhan keperawatan yang dibutuhkan sehingga kita perlu mengetahui untuk selanjutnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam keperawatan.


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah anemia

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999). Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 200 : 256). Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah anak dengan diabetes mellitus (DM)

Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal ,yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata , ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskopik electron (Mansjoer, 2001).
Diabaetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (smeltzer, 2002).
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin di dalam tubuh. Gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein (Askandar, 2001 ). Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001).


selengkapnya silahkan klik disini

Makalah Stroke

Stroke atau penyakit serebrovaskuler menunjukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak (Doenges,2000).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Suzanne, 2002).
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harus ditangani secara cepat, tepat dan cermat. Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa deficit neurologis fokal dan/ tau global, yang berlangsung 24jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam (kebanyakan 10-20menit), tapi kurang dari 24 jam disebut sebagai serangan iskemia otak sepintas (transient ischaemia attack = TIA) (Mansjoer, 2000).


Selengkapnya silahkan klik disini

Berbagi referensi

Assalamualaikum,...

Mengisi waktu disela-sela pembekalan profesi di ruang seminar dengan membuat blog. Dan akhirnya selamat datang di tempat baru, tempat menampung referensi-referensi kuliah. Harapanya blog ini bisa jadi tempat menampung dan sharing mengenai referensi-referensi kuliah keperawatan. Gak sabar buat mulai posting-posting bahan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Dan mengenai nama "menjadiperawat", semoga blog ini bisa menemani perjalanan menjadi perawat yang amanah. amin


Wassalamualaikum,...